NTB EXPOSE. Lombok Tengah – Diketahui setelah kejadian maut di by pass Labulia Kecamatan Jonggat Lombok Tengah, yang menewaskan warga sekitar, keluarga mereka hingga saat ini masih menyimpan duka dan kesedihan yang mendalam, ditambah lagi dengan korban lainnya yang ditabrak namun masih selamat, hingga saat ini masih koma terbaring di Ruang ICU RSUP NTB,” namun tidak juga dikunjungi oleh pelaku sebagai bentuk empati dan rasa belas kasihan kepada korban.
Mobil naas yang menabrak korban dengan Nopol Mobil CRV B 720 SRI l, diketahui milik istri Gubernur NTB, belum menemui korban, sementara kondisi kesehatan Asmin, perempuan, 22 tahun korban lakalantas, yang ditabrak oleh mobil CRV B 720 SRI yang ditumpangi istri Gubernur NTB di jalan bypass Labulia pada 9 September 2023, masih dalam keadaan koma di ruangan ICU belum juga sadarkan diri setelah menjalani operasi. Sementara kondisi kesehatan Jupriadi sudah mulai berangsur angsur membaik.
Junaidi yang ditemui media (12/9) menuturkan, Istrinya sudah menjalani operasi dan langsung di bawah ke ruangan Intensive care unit (ICU), ia belum sadarkan diri hingga saat ini.
Sementara ini, untuk biaya ditanggung oleh Jasa Raharja, belum ada bantuan dari sopir ataupun pemilik mobil yakni istri Gubernur NTB,” jelasnya.
Junaidi mengatakan, dirinya berharap agar biaya pengobatan lanjutan ditanggung oleh pelaku atau pemilik mobil sampai istrinya sehat, namun hingga saat ini istri Gubernur NTB belum pernah datang untuk menemui korban ataupun dirinya.
Saya sudah kehilangan anak satu satunya, biayai pengobatan istri saya sampai sembuh, jangan bebankan ke kami lagi,”ungkapnya dengan mata berkaca kaca.
Kondisi korban masih koma di ruangan ICU, sementara dari pihak Jasa Raharja sudah memberitahukan kepihak keluarga, bahwa untuk biaya pengobatan selanjutnya akan ditanggung oleh BPJS, sebab batas tanggungan dari jasa Raharja sudah habis
Santunan biaya pengobatan dari jasa Raharja sudah habis, selanjutkan akan ditanggung oleh BPJS,”kata Asmah Kakak Korban.
Bapak Mustakim, salah satu keluarga korban yang ditemui media (13/9) mengatakan, istri Gubernur NTB Sri Yulianti harus ikut bertanggung jawab, sebab dia pemilik mobil, dia yang menjadi penumpang saat terjadi kecelakaan itu.
Diketahui dalam kejadian tersebut, sopir menyetir mobil dengan kecepatan tinggi sampai menabrak korban hingga terpental sejauh sepuluh meter, sepeda motor korban terputus, ban depan bersama subrekernya terbang ke atas atap rumah warga. Kalau memang tidak ada sesuatu, tidak mungkin sopir sekencang itu akan menyetir mobil tersebut. Sehingga Polisi harus mampu mengungkap motif dari kecelakaan lakalantas tersebut,” tegas Bapak Mustakim.
Salah seorang keluarga korban bernama Bapak Ta”ing Kamis (14/11) juga mengatakan kalau korban merupakan keponakannya, dan kondisi korban memang sampai sekarang masih belum membaik. Dirinya menduga, Istri Gubernur masih bersembunyi belum berani muncul ke publik, belum ada itikad baik untuk menemui keluarga korban dan korban.
Diharapkan kepada istri Gubernur memiliki Rasa empati dan berjiwa besar untuk mengunjungi korban,” tandasnya. Sementara itu istri Gubernur NTB Sri Yulianti yang berusaha di konfirmasi media, hingga berita ini dimuat belum memberikan keterangannya. Ntbexpose/03_kjlt)