NTB EXPOSE. Lombok Tengah – Pelayanan yang diberikan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah melalui Public Safety Center ( PSC ) mulai kita giatkan lagi sebagai pusat layanan kegiatan masyarakat untuk kegawat daruratan, jika terjadi emergency yang dialami masyarakat yang sedang berada dirumahnya ataupun ada dikaur rumah seperti dijalan raya karena kecelakaan misalnya, bisa menghubungi PSC 119 Dinas Kesehatan Lombok Tengah, ” kata Johan Efendy S.Si. MPH selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan ( Yankes ). kabupaten Lombok Tengah mewakili kepala dinas ekapda media baru baru ini.
Dijelaskannya, PSC bisa lebih cepat melakukan pelayanan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan sehingga khusus masyarakat yang sedang berada dirumah ataupun sedang menghadapi masalah kesehatan dan kecelakaan dijalan, mereka bisa mengakses atau mengontak nomor telpon pelayanan safety center 119 tersebut,” kata Johan.
Dikatakannya, adapun pelayanan kegiatan yang dilakukan anggota yang menangani PSC tersebut, setelah mereka dihubungi, mereka bisa langsung dengan cepat mengunjungi pihak masyarakat penelpon yang membutuhkan pertolongan pertama tersebut.
Johan mengungkapkan, PSC ini centralnya berada di Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, kami punya tim sendiri begitu juga di masing-masing puskesmas juga ada tim PSC mereka. Jadi mereka bertanggung jawab terhadap kecepatan pelayanan akses bagi pasien gawat darurat, ya semacam call center itu,” kata Johan.
Dijelaskannya, program kegiatan ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2015, namun dinamikanya saja yang berbeda. Hal itu disebabkan karena situasi dan kondisi dari tahun Ketahun yang mengalami fluktuasi grafik kebutuhan masyarakat yang memerlukan penanganan dari Public Safety Center tersebut,” terang Johan.
Layanan yang diberikan pun macam macam. Misalnya seperti dicontohkan, melayani pasien patah tulang atau sakit apapun yang mau dirujuk ke rumah sakit namun kesulitan dalam akses transportasinya, mereka bisa menghubungi PSC 119 untuk dijemput dan diantar ke rumah sakit.
iakui Johan, sosialisasi yang kami lakukan masih kurang, hanya sebatas di dalam kota saja, kedepan kami akan melakukan sosialisasi lebih jauh lagi dengan melibatkan semua puskesmas puskesmas sejumlah 29 puskesmas yang tersebar di Lombok Tengah.
Untuk tahun 2025 ini sudah kita galakkan dan kedepan untuk tahun berikutnya mudah mudahan kami didukung juga oleh penganggaran sehingga sosialasi bisa lebih maksimal sehingga manfaatnya bisa lebih dirasakan lagi oleh masyarakat,” tutup Johan Efendy. (Ntbexpose/04)