H. Mardi SKM : Penanganan Stunting Puskesmas Bonjeruk Tahun 2024 Locusnya di Desa Pengenjek

NTB EXPOSE. Lombok Tengah – Penanganan stunting yang dilakukan puskesmas sebagai perpanjangan tangan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, hingga saat ini masih terus dilakukan. Seperti keterangan yang diberikan oleh Kepala UPTD BLUD atau Pimpinan Puskesmas Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, H. Mardi SKM S.Kep Ners, seperti dikatakannya kepada wartawan baru baru ini.

” Dalam kurun waktu bulan Januari hingga akhir bulan Mei lalu, berbagai jenis program kegiatan yang sudah dilaksanakan Puskesmas Bonjeruk, salah satunya adalah penanganan stunting yang saat ini locusnya ada di Desa Pengenjek. Menurut data yang kami miliki jumlah anak yang masuk kategori stunting sekitar 174 anak.

Mereka setiap hari diberi asupan gizi protein berupa telur ayam untuk dikonsumsi sampai 3 bulan kedepan yang diantarkan kerumah masing masing oleh kader kader posyandu. Ini dilakukan untuk memberikan tambahan gizi buat mereka sesuai porsi yang telah ditentukan,” kata Mardi.

Perlu diketahui, kategori usia balita yang dikatakan stunting mulai dari usia balita hingga 5 tahun, diatas lima tahun sudah tidak termasuk kategori stunting lagi jelas,” Mardi.

Diungkapkannya, diwilayah kerja Puskesmas Bonjeruk dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di Kecamatan Jonggat meliputi 4 desa yaitu Bonjeruk, Bunkate Perina dan Desa Pengenjek.

Untuk tahun 2023 lalu lokus kegiatan penanganan stunting ada didesa Bonjeruk dan setelah di data kami temukan jumlah anak yang masuk kategori stunting sekitar seratus lebih anak, dan ini tersebar dimasing masing Dusun.

Di wilayah kerja kami setiap tahunnya, satu desa dijadikan satu sampling untuk locus penanganan stunting, seperti yang dicontohkannya, di wilayah kerja Puskesmas Ubung yang meliputi 5 desa seperti Desa Ubung, Batu tulis, Nyerot, Jelantik dan Desa Labulia, locus penanganan stuntingnya ada di desa Labulia. Sama halnya dengan Desa Bonjeruk dan Desa Pengenjek seperti penjelasan sebelumnya,” papar H. Mardi.

Mardi mengatakan, dalam menangani stunting kita tidak berjalan sendiri artinya kita juga bersinergi dengan pemerintah desa. Selain menangani masalah stunting kami juga menangani Program pemberantasan DBD, donor darah dan juga program-program lainnya, ” imbuh H. Mardi. (Ntbexpose/03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *